תרגומיםבהקשר של "while he was working" אנגלית-יפנית מתוך Reverso Context: He's going to retire on 44 percent of what he earned while he was working. Inisiatorsekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan untuk memberantas kemiskinan di tengah masyarakat dapat dimulai dari proses pembangunan suatu ANTARA News makassar sejagat FubE. JAKARTA — Tepat hari ini, Sabtu 2/7/2022 Dompet Dhuafa genap berusia 29 tahun. Gelaran milad ini pun akhirnya bisa dilakukan secara langsung di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya terhalang pandemi Covid-19. Mulainya acara ditandai dengan laporan dari Dian Mulyadi selaku Ketua Panita. “Hari ini Dompet Dhuafa tepat memasuki usia perjalanannya yang ke 29 tahun dalam mensyiarkan segala kebaikan yang dilakukan sejak awal berdirinya. Mohon doa dari bapak ibu sekalian yang hadir pada hari ini, mudah-mudahan seluruh rangkaian milad kali ini berjalan lancar dan penuh khidmat. Terima kasih juga atas dukungan dan kolaboraksinya selama ini dalam menyemarakkan dan menyukseskan Milad ke-29 Tahun Dompet Dhuafa,” Dompet Dhuafa mengusung tema KolaborAksiBangunNegeri. Ini merupakan bentuk penggambaran semangat dari seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengabdikan diri bagi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia terutama mereka yang membutuhkan. Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa juga dimeriahkan dengan pertunjukkan vertical rescue dari Tim Srikandi Disaster Management Center DMC Dompet Dhuafa yang membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan logo Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa dari atas Gedung Philanthropy. Selain itu dalam acara ini juga dilakukan prosesi potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. atas berbagai keberhasilan capaian Dompet Dhuafa selama ini. Disaksikan langsung oleh seluruh jajaran staff dan pengurus Dompet Dhuafa, prosesi pemotongan tumpeng dilakukan langsung oleh Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi. Dalam sambutannya yang luar biasa, Parni Hadi menyampaikan pesan kepada seluruh insan Dompet Dhuafa terkait tentang bagaimana kemiskinan itu mampu menyebabkan bencana khususnya di perkotaan. Rumusan itu dikemas dengan begitu apik melalui sebuah trilogi yang mudah dipahami oleh seluruh pendengar yang hadir dalam kesempatan tersebut. “Kemiskinan itu penyebab bencana karena itu saya rumuskan trilogi hari ini. Pertama adalah Bangun Desa, supaya tidak terdorong mencari rejeki ke kota. Kedua tanggulangi kemiskinan perkotaan Urban Poor, ketiga siaga hadapi bencana perkotaan Urban Disaster Management. Opsinya adalah bisa dengan membangun desa wisata. Ingat! desa kita bangun, kemiskinan kita tanggulangi dan kurangi, ketiga siaga bencana perkotaan,” jelas Parni Hadi. Selanjutnya, Parni Hadi juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan untuk membantu masyarakat membutuhkan hingga hari ini di tahun yang ke-29. “Marilah kita semua menyampaikan 3 ungkapan, Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan La haula wa la quata illa billah. Mengapa? Karena kita telah diberi rido dari Allah sehingga Dompet Dhuafa telah tumbuh selama 29 tahun. Namun Dompet Dhuafa masih banyak kekurangannya. Terakhir Dompet Dhuafa minta kekuatan kepada Allah SWT. Dalam bahasa ibu, Matur Nuwun, Mohon Ampun, Mohon Dituntun. Saya harap ini jadi pedoman kita,” sambung Parni Hadi. Kemeriahan Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa masih akan berlanjut dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik di dalamnya. Setelah ini akan ada Fun Walk di Car Free Day CFD Jakarta. Selanjutnya, rangkaian ini akan ditutup dengan tasyakuran oleh seluruh insan Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy pada Senin 4 Juli 2022. Tetap ingin menebar kemanfaatan bagi masyarakat walaupun dalam momentum milad, Dompet Dhuafa akan melangsungkan penandatanganan kerja sama dengan BNPB dalam upaya penanganan bencana di perkotaan. Ini adalah bukti bahwa Dompet Dhuafa tidak ingin terlarut dalam euforia dan tetap ingin memberikan manfaat setiap saat. “Dompet Dhuafa ini terlahir dari cinta. Makanya tidak salah kita juga memiliki buletin yang namanya Swara Cinta. Kemudian Dompet Dhuafa telah menemukan jati diri sebagai lembaga zakat. Waktu awal-awal pencetusannya, rekan-rekan pencetus menanyakan kepada para alim ulama untuk mendapatkan legitimasi bahwa zakat boleh dikelola oleh swasta, dari berbagai upaya dari rekan-rekan maka ini bisa terwujud, bahkan Dompet Dhuafa menjadi yang menginisiasi undang-undang zakat,” ucap Rahmad Riyadi selaku PJS Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Senada dengan Parni Hadi saat menyampaikan sambutan, Ramhad Riyadi juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengevalusai diri dengan bermuhasabah dan meningkatkan layanan kepada para penerima manfaat. Selain itu, niat hati yang lurus untuk mengabdikan diri membantu masyarakat membutuhkan, juga menjadi pesan dari Rahmad Riyadi. “Dalam kesempatan 29 tahun Dompet Dhuafa ini, yang perlu kita lakukan adalah muhasabah. Yang pertama tentu bagi eksponen yang ada di Dompet Dhuafa bahwa ini adalah bentuk kecintaan terhadap kaum lemah dhuafa. Ini yang harus menjadi titik tolak para amil saat bekerja di Dompet Dhuafa. Yang kedua, Dompet Dhuafa sejatinya bukan hanya lembaga zakat, melainkan juga menerapkan ukhuwah basyariyah, yaitu kemanusiaan. Hal yang ketiga adalah kita sebagai amil tentu kita perlu mawas diri, mencoba meluruskan niat kita, dan pada kesempatan kali ini disampaikan juga bahwa hasil audit kinerja dan keuangan Dompet Dhuafa kembali dianugerahi WTP Wajar Tanpa Pengecualian,” tutur Rahmat Riyadi. Acara pada hari ini, turut diisi dengan pembacaan puisi perenungan karya Parni Hadi. Puisi ini menjelaskan bagaimana trilogi kemiskinan dan bencana yang telah dijelaskan dalam sambutan sebelumnya. Sejatinya puisi ini harus menjadi renungan bagi seluruh insan Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Orang Miskin Pindah Tempat oleh Parni hadi Orang miskin pindah tempat, dari desa ke kota dan pinggirannya. Wajah kemiskinan tetap melekat, sedikit beda cuma gaya penampilannya. Dari orang desa menjadi orang kota, gaya bicara dan pakaian coba beda, tapi kebiasaan lama tetap seperti biasa. Ini gegara urbanisasi. Desa tidak menarik lagi, terutama bagi kawula muda untuk mengais rejeki. Berbondong mereka pindah ke kota dengan bekal kemampuan seadanya. Jadi buruh ongkos murah. Kota jadi penuh tumpah ruah. Orang, di mana-mana orang! Di jalan-jalan, gang-gang dan rumah-rumah sempit yang dikontrak. Mereka kawin mawin dan beranak pinak. Macet dan kumuh di mana-mana. Bencana perkotaan mengintai, gegara over populasi orang miskin. Desa harus dibangun, dibuat menarik agar mengundang rejeki. Desa wisata jadi opsi. Ini bisa kurangi arus urbanisasi. Kemiskinan perkotaan perlu ditanggulangi sambil bersiap hadapi bencana akibat kemiskinan. Urban Disaster Management UDM jadi sebuah pilihan Jakarta, 1 Juli 2022 Jelang milad DD ke-29 - The Jakarta Post Jakarta, Indonesia ● Tue, July 3, 2018 2018-07-03 1125 1809 a7124a1e87885b91d244660f9ec00052 4 Inforial Free The reality of poverty taking hold of so many in this country has become a special concern for the Republika daily newspaper. Its coverage on the extent of poverty in Indonesia has had a profound impact on the nation's conscience. It inspired Parni Hadi, who was the paper's editor-in-chief at the time, to initiate and established a program called Dompet Dhuafa, designed to collect various forms of alms and raise funds for planned programs that empower the poor. In its very first year, Dompet Dhuafa collected a modest Rp 425,000 US$30 in donations. This marked the start of the program's long history in committing itself to empowering others. In 25 years of collaborations and partnerships, Dompet Dhuafa has grown in its fight against poverty and efforts to empower the poor. . ./. Since 1993, Dompet Dhuafa has helped more than 16 million people with the initiative's five pillars of empowerment. It has also helped the thousands of volunteers who have taken part in spreading the good will of Dompet Dhuafa. What started off as a program to eradicate loan sharks in collaboration with the Association of Indonesian Muslim Intellectuals ICMI in Bandung, West Java, is now continuing to empower others through the aforementioned pillars, namely, education, economy, social and cultural development, health and dakwah religious proselytizing. "Dompet Dhuafa is an Islamic philanthropy organization that is devoted to empowering the poor through compassionate socio-technopreneurship," said Parni Hadi, initiator, founder and patron of the Dompet Dhuafa Republika Foundation. Today, the desire to empower others continues at Dompet Dhuafa. People work together toward the organization's goal to synergize and keep alive the spirit of spreading kindness throughout society. This goal serves as a motivation for people at the organization to keep serving the poor and helping them grow and be empowered. Seeing poor people smile and become empowered is a reward unto itself. One example of a success story in this regard is of Ratmi, a lurik striped woven material craftworker in Tlingsing, Klaten, Central Java, who started as a Dompet Dhuafa beneficiary and now makes materials that are coveted by designers both locally and abroad. . ./. "Praise be to God, ever since we received assistance in capital, training and guidance, the quality of our lurik has improved. Thank you for your support and may the lurik of Tlingsing become more popular around the world," Ratmi said. All these efforts to empower the poor are framed within Dompet Dhuafa's motto of Care, Collaboration and Diversity throughout its 25 years of spreading kindness. With the blessings of the Almighty and with increasing public trust, much has been accomplished. Still, much more remains to be done in the next 25 years. Dompet Dhuafa continues to invite the public to show their willingness to empower others. A thank you goes to all the donors and the people of Indonesia for helping and supporting Dompet Dhuafa reach its goals. . ./. BerandaKonser Amal Cukup Dari Rumah, Parni Hadi Bangga Dengan Gerakan Kemanusiaan 2 Mei 2020, 2242 SIARAN PERS, JAKARTA — Memasuki akhir pekan kedua di Bulan Suci, Dompet Dhuafa kembali menggelar konser amal CukupDariRumah bersama Dwiki Dharmawan & Friends, pada Sabtu 2/5/2020. Selain bersama sang istri, Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan juga mengajak Cakra Khan dan Trio Pria, untuk menghibur masyarakat melalui konser online live tersebut. Sejumlah lagu terlantun merdu di konser tersebut. Bahkan juga ada kejuatan kolaborasi dengan musisi-musisi yang ada di luar negeri untuk membawakan lagu Bubui Bulan dalam versi Bahasa Italia. Tak ketinggalan, dalam konser tersebut juga ada talkshow ringan mengenai pandemik Corona Covid-19 dan Dompet Dhuafa yang konsen dalam cegah dan tangkal Cekal Corona. Talkshow kali ini turut hadir Parni Hadi, selaku inisiator dan ketua pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dengan semangat Cekal Corona, Parni Hadi mengucapkan terima kasih kepada para musisi dan masyarakat Indonesia yang terus peduli dan ikut dalam kolaborasi kebaikan bersama Dompet Dhuafa. "Saya bangga dengan kalian semua. Telah mendedikasikan diri untuk bersama-sama melawan Corona di Indonesia. Kita tetap kreatif dan tambah mandiri meskipun di tengah serangan Corona," tutur Parni Hadi, dengan semangat. Sejak awal kasus luar biasa tersebut bergulir di negeri ini, Dompet Dhuafa terus menginisiasi beragam program Cekal Corona. Mulai dari penyemprotan disinfektan, pemasangan disinfection chamber di faskes, pengiriman alat pelindung diri APD ke sejumlah rumah sakit, distribusi sembako untuk masyarakat pra sejahtera yang terdampak hingga mengirimkan paket makanan bergizi dan vitamin untuk sahur tenaga medis. "Selain APD dan bantuan yang bergulir kali ini, perlu adanya guliran bantuan, serta kita harus siap menghadapi masa pasca Corona. Langkahnya dapat kita tempuh dengan berkebun. Mari kita berkebun, untuk melawan dan menghadapi itu," tambah Parni Hadi. Dwiki Dharmawan, selaku penggagas konser tersebut menyambut baik dan menjadi penyemangat dirinya dan musisi lain untuk terus menebar kebaikan. Komposer terkenal tersebut juga mengajak para musisi untuk terus menjadikan dirinya bermanfaat bagi masyarakat. "Seperti pesan ayahanda Parni Hadi. Saya ajak kawan-kawan musisi di sini, untuk bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga kita mampu menjadi pendorong kebaikan bagi umat manusia. Sehingga semakin banyak yang merasakan mafaat dan berkahnya," ucap Dwiki. Di akhir talkshow, Parni Hadi menyuntikkan semangat kepada para pelaku konser amal tersebut, "Go a head, jalan terus, utnuk langkah kita demi kemanusiaan. Insyaa Allah Tuhan bersama kita semua". Donasi yang terkumpul dari konser tersebut akan diperuntukkan dalam pembangunan rumah sakit kontainer Dompet Dhuafa dalam menangani wabah Corona. Menjelang konser berakhir, tercatat donasi yang masuk sekitar juta. Meskipun konser akan berakhir, namun Dompet Dhuafa terus membuka pintu donasi untuk menampung semangat kolaborasi kebaikan masyarakat dalam mendonasikan rezeki untuk Cekal Corona, khususnya pembangunan RS kontainer. Dompet Dhuafa/Taufan YN JAKARTA — Tentu banyak yang langsung percaya ketika disebutkan bahwa BJ Habibie, memiliki kecerdasan intelektual IQ tertinggi di dunia. Dengan segala karya dan terobosannya, dengan mudah klaim itu diamini. Namun, wartawan senior Parni Hadi menceritakan bahwa Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut, tidak pernah peduli dengan tingkat IQ-nya sendiri. “Saya pikir, beliau itu super cerdas atau genius. Tapi ketika diberitakan ia memiliki IQ tertinggi di dunia, Mas Rudy tampak tidak peduli. Orang bilang apa saja terserah, yang jelas saya tidak pernah diukur IQ saya untuk itu’,” kata Parni Hadi, di Jakarta, Rabu 11/9/2019, saat menceritakan kenangannya bersama BJ Habibie. Parni Hadi merupakan satu dari segelintir wartawan yang dekat dengan Habibie, putra terbaik bangsa yang tutup usia pada Rabu 11/9/2019 petang. Parni terbiasa menyapa Habibie dengan sebutan Mas Rudy. “Banyak sekali kenangan pribadi saya dengan almarhum Mas Rudy, sejak kenal pada 1977 sebagai wartawan Antara. Beliau yang menugasi saya memimpin Republika 1993, memimpin LKBN Antara 1998,” jelas wartawan yang bergabung di Kantor Berita ANTARA sejak 1973 itu. Bagi Parni Hadi, Habibie adalah Bapak Kebebasan Pers Indonesia, Bapak Reformasi dan Bapak Demokrasi. Tentu di samping peran intinya sebagai Bapak Teknologi Indonesia. “Pers, reformasi dan demokrasi adalah satu kesatuan,” kata Parni Hadi. Habibie dikenang sebagai sangat peduli dan berdedikasi tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi canggih. Tapi, kata Parni, Habibie lebih memilih orang yang berkarakter baik daripada orang pintar saja. Sebagai insinyur kelas wahid dengan sejumlah hak paten produk hi-tech, Habibie di mata Parni merupakan orang yang sangat rasional, tidak berbelit-belit, to the point, dan demokratis. Parni Hadi pun tak kuasa menahan dukanya saat menghadiri langsung pemakaman Mas Rudy. “Karena super cerdas, beliau juga ingin semuanya super cepat dan temperamennya tinggi. Tapi hatinya gampang tersentuh dengan soal kemanusiaan dan karya seni yang bermutu tinggi dan multidimensi,” tambahnya. Ia pun menimpali, “Kalau tidak setuju, beliau langsung bilang. Kesannya keras, galak, tapi gampang memaafkan alias mudah lupa kalau sebelumnya ia mengesankan marah”. Kelahiran Dompet Dhuafa, menurut Parni Hadi, tak terpisahkan atas hubungan dekat dirinya dengan Habibie. “Ia menunjuk saya sebagai Pemred Republika. Sekitar enam bulan setelah Republika terbit, muncul gagasan di otak saya untuk mendirikan Dompet Dhuafa,” katanya. Republika lahir karena Soeharto memberi izin kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI yang dipimpin Habibie, untuk mendirikan koran. “Pada saat itu Mas Rudy tunjuk saya untuk pimpin Republika, dan dari rahim koran tersebut Dompet Dhuafa muncul, menasional, dan mengglobal untuk berbagi cinta kepada sesama,” tegasnya. Jadi, menurut Parni Hadi, Dompet Dhuafa berutang budi kepada banyak orang, terutama para donator sejak sebelum kelahirannya 2 juli 1993. Menjaga amanah donatur untuk berbagi cinta kepada sesama harus terus terjaga. Terlebih saat 2016 juga menerima anugerah Ramon Magsaysay di Manila, Filipina, karena dinilai berjasa untuk aksi kemanusiaan global. “Selamat jalan Mas Rudy, you are my mentor, senior brother and fasilitator, auf wiedersehen. Dein Parni,’’ tutup Parni Hadi. Dompet Dhuafa/Parni Hadi/IST – Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi mengatakan, kemiskinan mampu menyebabkan bencana, khususnya di wilayah perkotaan. "Kemiskinan itu penyebab bencana karena itu saya rumuskan trilogi program baru Dompet Dhuafa hari ini. Pertama adalah bangun desa supaya orang tidak terdorong jadi buruh murah di kota,” kata Parni, dikutip dari keterangan persnya, Minggu 3/7/2022.Hal itu disampaikan Parni dalam gelaran Milad ke-29 Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu 2/7/2022. Kedua, lanjutnya, adalah menanggulangi kemiskinan perkotaan karena kemiskinan berpindah ke perkotaan. Ketiga adalah siaga hadapi bencana perkotaan atau urban disaster management UDM. “Opsinya adalah bisa dengan membangun desa wisata. Desa kita bangun, kemiskinan kita tanggulangi dan kurangi, kemudian siaga bencana perkotaan," jelasnya. Baca juga Jakarta Hajatan ke-495, Dompet Dhuafa Gelar Panen Raya Kebun Sehat di Kebayoran Lama Rumusan yang dikemas apik melalui sebuah trilogi itu pun mudah dipahami seluruh pendengar yang hadir dalam kesempatan tersebut. Terkait hal tersebut, Dompet Dhuafa akan melangsungkan penandatanganan kerja sama dengan Badan Nasional Penanganan Bencana BNPB dalam upaya penanganan bencana di perkotaan. Kerja sama tersebut merupakan komitmen Dompet Dhuafa yang tidak ingin terlarut dalam euforia dan tetap ingin memberikan manfaat setiap saat. Lebih lanjut, Parni juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pihaknya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan hingga saat ini. “Marilah kita semua senantiasa merenungi ungkapan. Dalam Bahasa ibu, saya diajarkan untuk matur nuwun atau berterima kasih melalui ungkapan Alhamdulillah,” ujarnya. Baca juga Bantu Penyintas APG Gunung Semeru, Dompet Dhuafa Dirikan 50 Huntara Untuk yang kedua, lanjutnya, adalah memohon ampun dengan Astaghfirullah. Ketiga adalah memohon tuntunan dengan la haula wa la quwwata illa billah. “Mengapa? Karena kita telah diberi ridho dari Allah sehingga Dompet Dhuafa telah tumbuh selama 29 tahun. Namun, Dompet Dhuafa masih banyak kekurangannya. Terakhir, Dompet Dhuafa minta kekuatan kepada Allah SWT. Saya harap ini jadi pedoman kita," sambungnya. PJS Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi mengatakan, Dompet Dhuafa terlahir dari cinta. Oleh karenanya, tidak salah jika lembaga filantropi Islam ini memiliki buletin bernama Swara Cinta. Setelah menerbitkan bulletin, Dompet Dhuafa menemukan jati diri sebagai lembaga zakat dengan berkonsultasi dulu dengan para ulama. "Waktu awal-awal pencetusannya, rekan-rekan pencetus menanyakan kepada para alim ulama terkait legitimasi zakat dikelola swasta. Dari berbagai upaya dari rekan-rekan, maka usaha ini bisa terwujud. Bahkan, Dompet Dhuafa menjadi yang menginisiasi undang-undang zakat,” katanya. Baca juga Dompet Dhuafa Kirimkan Tim QC ke NTT untuk Cek Kesehatan Hewan Kurban Senada dengan Parni, Rahmad juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengevaluasi diri dengan bermuhasabah dan meningkatkan layanan kepada para penerima manfaat. Dia juga berpesan kepada jajaran Dompet Dhuafa untuk selalu menjaga niat hati yang lurus dalam mengabdikan diri membantu masyarakat yang membutuhkan. “Dalam kesempatan 29 tahun Dompet Dhuafa ini, yang perlu kita lakukan adalah muhasabah. Yang pertama tentu bagi eksponen yang ada di Dompet Dhuafa adalah ini bentuk kecintaan terhadap kaum lemah dhuafa. Ini yang harus menjadi titik tolak para amil saat bekerja di Dompet Dhuafa,” katanya. Hal kedua, lanjut Rahmat, Dompet Dhuafa sejatinya bukan hanya lembaga zakat, melainkan juga lembaga yang menerapkan ukhuwah basyariyah, yaitu kemanusiaan. “Hal yang ketiga adalah kita sebagai amil tentu kita perlu mawas diri, mencoba meluruskan niat kita, dan pada kesempatan kali ini disampaikan juga bahwa hasil audit kinerja dan keuangan Dompet Dhuafa kembali dianugerahi WTP Wajar Tanpa Pengecualian," tuturnya. Baca juga Bekerja Sama dengan Komunitas Muslim Selandia Baru, Dompet Dhuafa Hadirkan Pos Gizi di Garut Semangat mengabdi Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Milad Dompet Dhuafa Dian Mulyadi mengatakan, peringatan Milad ke-29 merupakan perayaan bagi Dompet Dhuafa dalam menebar kebaikan. “Mohon doa dari bapak ibu sekalian yang hadir pada hari ini, mudah-mudahan seluruh rangkaian milad kali ini berjalan lancar dan penuh khidmat,” katanya. Dia juga mengapresiasi dukungan dan kolaborasi semua pihak dalam menyemarakkan dan menyukseskan Milad ke-29 Dompet Dhuafa. Sebagai informasi, Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa juga dimeriahkan dengan pertunjukkan vertical rescue dari Tim Srikandi Disaster Management Center DMC Dompet Dhuafa yang membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan logo Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa dari atas Gedung Philanthropy. Selain itu, dilakukan pula prosesi potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai keberhasilan capaian Dompet Dhuafa selama ini. Baca juga Meriahkan HUT Ke-495 Kota Jakarta, DMC Dompet Dhuafa Kampanyekan Tanggap Darurat di Daerah Perkotaan Prosesi pemotongan tumpeng dilakukan Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi yang disaksikan langsung seluruh jajaran manajemen dan pengurus Dompet Dhuafa. Kemeriahan Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa masih akan berlanjut dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik di dalamnya. Setelah acara milad di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, digelar pula Fun Walk di Car Free Day CFD Jakarta, pada Minggu 3 Juli 2022. Selanjutnya, rangkaian tersebut akan ditutup dengan syukuran oleh seluruh insan Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy pada Senin 4 Juli 2022. Acara pada hari ini turut diisi dengan pembacaan puisi renungan karya Parni Hadi. Puisi ini menjelaskan bagaimana trilogi kemiskinan dan bencana yang telah dijelaskan dalam sambutan puisi ini harus menjadi renungan bagi seluruh insan Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Baca juga Lewat Kurbanaval 2022, Dompet Dhuafa Tebar Hewan Kurban ke Pelosok Indonesia Berikut puisi Karya Parni Hadi yang berjudul Orang Miskin Pindah Tempat. Orang Miskin Pindah Tempat Orang miskin pindah tempat, dari desa ke kota dan pinggirannya. Wajah kemiskinan tetap melekat, sedikit beda cuma gaya penampilannya. Dari orang desa menjadi orang kota, gaya bicara dan pakaian coba beda, tapi kebiasaan lama tetap seperti biasa. Ini gegara urbanisasi. Desa tidak menarik lagi, terutama bagi kawula muda untuk mengais rejeki. Berbondong mereka pindah ke kota dengan bekal kemampuan seadanya. Jadi buruh ongkos murah. Kota jadi penuh tumpah ruah. Orang, di mana-mana orang! Di jalan-jalan, gang-gang dan rumah-rumah sempit yang dikontrak. Mereka kawin mawin dan beranak pinak. Macet dan kumuh di mana-mana. Bencana perkotaan mengintai, gegara over populasi orang miskin. Desa harus dibangun, dibuat menarik agar mengundang rejeki. Desa wisata jadi opsi. Ini bisa kurangi arus urbanisasi. Kemiskinan perkotaan perlu ditanggulangi sambil bersiap hadapi bencana akibat kemiskinan. Urban Disaster Management UDM jadi sebuah pilihan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

parni hadi dompet dhuafa